Kasus COVID-19 pada Anak Meningkat, Perlukah si Kecil Pakai Masker Ganda?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus COVID-19 pada anak cukup mengkhawatirkan saat ini. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 12,5% dari kasus positif COVID-19 merupakan anak usia 0-18 tahun.
Mirisnya lagi, 3%-5% dari anak yang terinfeksi COVID-19 dinyatakan meninggal dunia dengan 50%-nya berusia balita. Melihat data tersebut, Indonesia menjadi negara nomor satu kasus kematian anak akibat COVID-19.
Di masa kenaikan kasus seperti sekarang, proteksi pada anak-anak harus menjadi perhatian utama para orangtua. Terlebih, beberapa ahli kesehatan menyatakan bahwa varian Delta yang saat ini sedang merebak di masyarakat banyak menjangkit anak-anak.
Kementerian Kesehatan kemudian mengimbau masyarakat agar menggunakan masker ganda saat terpaksa keluar rumah. Tapi, apakah imbauan ini juga termasuk untuk anak-anak?
"Imbauan ini tidak untuk anak-anak, karena perlindungan terbaik anak-anak dari paparan virus adalah tidak keluar rumah," tegas Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi , Selasa (29/6).
Selain memastikan anak tidak keluar dari rumah, Siti Nadia juga mengingatkan agar para orangtua atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama anak-anak untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ini amat sangat penting untuk memaksimalkan proteksi anak-anak dari paparan virus.
"Ya, tidak kalah penting adalah memastikan apakah saat tiba dari luar, langsung nerapin prokes atau nggak. Padahal ini memberi pengaruh juga ke kesehatan si anak di rumah. Makanya, prokes itu penting banget dijalankan buat orangtua yang terpaksa keluar rumah," kata Nadia.
Selain itu, vaksinasi menjadi penting pula untuk memproteksi anak-anak. Jadi, sangat diharapkan partisipasi orangtua atau orang dewasa lain untuk menerima vaksin supaya dapat memberi perlindungan juga ke si anak.
"Intinya, anak-anak bisa terlindungi dari paparan virus jika dia tidak keluar rumah dan seluruh orang yang ada di rumah menerima vaksin serta menjalankan protokol kesehatan dengan baik," kata dia.
"Kalau soal masker ganda untuk anak-anak, satu masker saja anak-anak suka susah. Jadi, lebih baik upaya yang dilakukan adalah memastikan anak tidak diajak keluar rumah buat makan di restoran atau pergi keluar bersama orangtuanya," tandas Siti Nadia.
Mirisnya lagi, 3%-5% dari anak yang terinfeksi COVID-19 dinyatakan meninggal dunia dengan 50%-nya berusia balita. Melihat data tersebut, Indonesia menjadi negara nomor satu kasus kematian anak akibat COVID-19.
Di masa kenaikan kasus seperti sekarang, proteksi pada anak-anak harus menjadi perhatian utama para orangtua. Terlebih, beberapa ahli kesehatan menyatakan bahwa varian Delta yang saat ini sedang merebak di masyarakat banyak menjangkit anak-anak.
Kementerian Kesehatan kemudian mengimbau masyarakat agar menggunakan masker ganda saat terpaksa keluar rumah. Tapi, apakah imbauan ini juga termasuk untuk anak-anak?
"Imbauan ini tidak untuk anak-anak, karena perlindungan terbaik anak-anak dari paparan virus adalah tidak keluar rumah," tegas Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi , Selasa (29/6).
Selain memastikan anak tidak keluar dari rumah, Siti Nadia juga mengingatkan agar para orangtua atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama anak-anak untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ini amat sangat penting untuk memaksimalkan proteksi anak-anak dari paparan virus.
"Ya, tidak kalah penting adalah memastikan apakah saat tiba dari luar, langsung nerapin prokes atau nggak. Padahal ini memberi pengaruh juga ke kesehatan si anak di rumah. Makanya, prokes itu penting banget dijalankan buat orangtua yang terpaksa keluar rumah," kata Nadia.
Selain itu, vaksinasi menjadi penting pula untuk memproteksi anak-anak. Jadi, sangat diharapkan partisipasi orangtua atau orang dewasa lain untuk menerima vaksin supaya dapat memberi perlindungan juga ke si anak.
"Intinya, anak-anak bisa terlindungi dari paparan virus jika dia tidak keluar rumah dan seluruh orang yang ada di rumah menerima vaksin serta menjalankan protokol kesehatan dengan baik," kata dia.
"Kalau soal masker ganda untuk anak-anak, satu masker saja anak-anak suka susah. Jadi, lebih baik upaya yang dilakukan adalah memastikan anak tidak diajak keluar rumah buat makan di restoran atau pergi keluar bersama orangtuanya," tandas Siti Nadia.
(tsa)